Selasa, 24 September 2013

Words Motivation from Novel 'Rantau 1 Muara'

Assalamu'alaikum sob....
Lama tak nulis blog nih. Ok kali ini aku akan share kata-kata motivasi yang terdapat dalam Rantau 1 Muara (R1M). Mungkin zadul banget sih tulisannya, udah beberapa bulan yang lalu kaliiii itu novel terbit tapi ga pa pa kaliiii yaaa, hehehe...
Waktu aku beli novel R1M via online, order dulu, lama kali dari order sampai terbit. Tapi seneng coz tu novel ada tanda tangannya Bang Fuadi, dapet notebook and dapat vocher seharga Rp.15.000.
Ok, let's check it out the words motivation from R1M....!

Rantau 1 Muara

Novel Rantau 1 Muara










Hadiah notebook and voucher


Dapat tanda tangannya Bang Fuadi :-)



















Jangan gampang terbuai keamanan dan kemapanan. Hidup itu kadang perlu beradu, bergejolak, bergesekan. Dari gesekan dan kesulitanlah, sebuah pribadi akan terbentuk matang. Banyak profesi diluar sana, usahakanlah untuk memilih yang paling mendewasakan dan yang paling bermanfaat buat sesame. Lalu kalau kalian nanti sudah bekerja, jangan puas jadi pegawai selamanya, tapi punyailah pegawai. (p.12)
Mahasiswa lebih kuat dari politikus dan tentara. (p.22)
Berusahalah untuk mencapai sesuatu yang luar biasa dalam hidup kalian setiap tiga sampai lima tahun. Konsistenlah selama itu, maka InsyaAllah akan ada terobosan prestasi yang tercapai. (p.29)
Memang impian bias jadi nyata tapi yang nyata bisa jadi hampa. (p.32)
Sesuatu itu bias indah pada waktunya. (p.34)
Polymath adalah orang cerdas yang mampu menguasai beragam ilmu sekaligus. E.g Leonardo da Vinci, Ibnu Rusyd. (p.40)
Melalui tulisan dan huruflah manusia belajar dan menitipkan ilmu kepada manusia lain. (p.41)
Kita tidak perlu mengharapkan tepuk tangan dan pertemanan yang bersekongkol, lebih baik kita sendiri di jalan yang terang. (p.79)
Find what you want to do and do it –temukan apa yang kamu ingin lakukan dan lakukan itu-. Love what you are doing –cintai apa yang kamu lakukan-
Kesuksesan bekerja adalah ketika jatuh cinta dengan apa yang kita kerjakan. Sampai kita asyik masyuk mengerjakannya. Sampai lupa diri dan waktu. Sampai tidak pernah melihat jam dinding. “When you love what you are doing, you do not look at the look at the clock. It is just wonderful”
Give yourself more than expected –memberikan sesuatu lebih dari yang diharapkan- kalau perlu bangun jam 4 subuh untuk mulai bekerja. “no way you can not go to the top” (Sidney Sheldon) P.111
Carilah pekerjaan yang kamu cintai dan kamu tidak akan pernah lagi bekerja satu hari pun sepanjang hayat. (Konfusius, filsuf China) p.111
Jangan takut pada manusia. Yang membatasi kita atas dan bawah itu Cuma langit dan tanah. (p.119)
Man thalabal ula sahirul layali. Siapa yang ingin mendapatkan kemulian, berjalanlah sampai jauh malam. (p.155)
Manusia yang bermanfaat adalah manusia terbaik. The most successful person. (p.161)
Jangan bermain-main dengan hati perempuan. Hatinya dalam dan sensitif, bisa menghanyutkan dan menenggelamkan. Tapi juga tangguh, bisa menguatkan, menumbuhkan, dan menjelma mimipi-mimpi laki-laki. Hati perempuat bisa bermanfaat, tapi tidak bisa melupakan apa yang pernah singgah di pedalaman hatinya. Kalau tidak serius jangan main-main. (p.164)
Menurut plato, demokrasi bukan pilihan terbaik karena selalu ada pergumukan para politisi yang punya kepentingan masing-masing. Plato lebih memilih sistem pemerintahan aristrokrasi yang dikomandai oleh philosopher leader. Yaitu orang yang bijak bestari dan mendapat kesempatan memeintah. Pemimpin yang naik ke tampuk kekuasaan karena ilmu dan kearifannnya. Bukan karena kendaraan politik partainya. (p.288-289)
Kehilangan memang memilukan. Tapi kehilangan hanya ada ketika kita sudah merasa memiliki. Bagaimana kalau kita tidak pernah merasa memiliki? Dan sebailiknya kita jangan merasa terlalu merasa memiliki. Sebaliknya, kita malah yang harus merasa dimiliki. Oleh Sang Maha Pemiliki. (p.357)
Kematian itu ibarat pintu. Kelahiran itu juga layaknya sebuah pintu. Keduannya portal yang pasti dilalui semua anak manusia dalam perjalanan panjangnya di dunia ini. (p.358)
Jangan terlalu sedih dengan kematian. Jangan terlalu bahagia dengan kelahiran. Keduannya pintu wajib buat manusia. Manusia datang dan pergi. Melalui pintu lahir dan pintu ajal. Saat ajal tiba, sesungguhnya kita pulang keasal. (p.358)
Dalam hidup ini pada hakikatnya kita adalah perantau. Suatu saat kita akan kembali pulang. Mungkin ini makna lain dari man saara ala darbi washala. Siapa yang berjalan di jalannya akan sampai tujuan. Bukan hanya tujuan kebahagian dan keberhasilan dunia tapi juga tujuan hakiki. Ke tempat kita dulu berasal. Ke Sang Pencipta. (p.358)
Hilang yang tidak jelas ternyata lebih meresahkan daripada mati yang pasti. (p.360)
Aduuwun aqilun khainun min shadiqin jahilin. Lawan yang pandai lebih baik daripada teman yang bodoh. (p.371)
A couple who travel together, grow together. (p.376)
Ketika sebuah pintu tertutup, pintu-pintu lain akan terbuka. Di suatu masa, di suatu tempat. (p.390)
Muara manusia adalah menjadi hamba sekaligus khalifah di muka bumi. Sebagai hamba, tugas kita mengabdi. Sebagai khalifah, tugas kita bermanfaat. Hidup adalah pengabdian dan kebermanfaatan. (p.395)
 
Mantra yang mesti kita ingat dalam trilogi novel ini:
  • Man jadda wajada. Siapa yang bersunggguh-sungguh akan berhasil. (Negeri 5 Menara)
  • Man shabara zhafira. Siapa yang bersabar akan beruntung. (Ranah 3 Warna)
  • Man saara ala darbi washala. Siapa yang berjalan di jalannya akan sampai ke tujuan. (Rantau 1 Muara)

Rabu, 03 Juli 2013

Puisi Bahasa Inggris dan Majasnya



EDELWEISS 
By Aam Karnamah

Whisper of the breeze take your shadow (1)
When the swallows are coming home
The shadow of your face that greet in my eyes (2)
The yearning that peaked in my heart (3)
Making me increasingly realize
If you said it, I would certainly accept it
Your love that as wide as an ocean (4)
I can’t see it though as bright as the moon (4)
I’m lonely in whoop-de-do (5)
Chafe, I didn’t understand your word of love
I wanna win your love forever
Everlasting like edelweiss which have ever you given me  (4/6)


Figurative of speech / Majas dari puisi di atas diantaranya :
1. Imegery
    "Whisper of the breeze take your shadow"
Disebut imegery karena penulis ingin mengajak kepada pembaca seolah-olah pembaca ikut merasakan bisikan angin dengan panca inderanya.
2. Personification
    "The shadow of your face that greet in my eyes"
Disebut personification karena benda yang mati seolah-olah hidup yaitu bayangan wajah yang menyapa.
3. Hyperbole
    "The yearning that peaked in my heart"
Disebut hyperbole karena kata-kata yang terdapat dalam puisi tersebut berlebihan yaitu keinginan yang memuncak dihati.
4. Simile
    "Your love that as wide as an ocean", "I can’t see it though as bright as the moon", "Everlasting like edelweiss..."
Disebut simile karena kata-kata yang terdapat dalam puisi tersebut bibandingkan/disandingkan dengan benda lain yaitu cintamu yang sebesar samudra, cintanmu yang seterang bulan, abadi seperti bunga edelweiss.
5. Paradox
    "I’m lonely in whoop-de-do"
Disebut paradox karena situasinya yang bersebrangan dengan kenyataan yang sebenarnya yaitu merasa sepi dalam keramaian.
6. Symbol
    "Everlasting like edelweiss..."
Disebut symbol karena bunga edelweiss menyimbolkan keadabadian.

Senin, 22 April 2013

Berburu Sunrise di Pelabuhan Cirebon

Aku dan kedua temen kost-ku, Nur dan Sherly, mencari udara segar minggu pagi (21 April 2013) dan berburu Sunrise ke Pelabuhan I Cirebon. Awalnya aku lihat photo sunrise yang bagus dari group RanaPhoto di facebook, jadi ingin lihat juga dan tentunya shot photo yang best disana. Berbekal kamera pocket Sony-ku yang sudah menemani ku jepret sana jepret situ (maaf ya Sony-ku tidak bisa dipinjamkan), kami go dari kost pukul lima pagi. Enak kali bah perjalanan naik angkotnya lancar ga ada yang namanya tat tet tot bunyi klakson, mantappp. 
Sebenernya sudah keempat kalinya aku pergi ke Pelabuhan I Cirebon namun sebelum-sebelumnya pada sore hari, itu pun main-main di kapal dan dermaganya aja. O ye setiap orang dipungut biaya sebesar Rp 1000/orang jika ingin masuk ke Pelabuhan. Setelah tiba di TKP, kirain just only us yang mau lihat sunrise ternyata dah ada sepasang sejoli dan keluarga disitu. Nyari posisi yang pas, ya walaupun tempatnya banyak sampah kurang perawatan euy. Coba aja dirawat lebih baik, aku rasa akan jadi tempat pariwisata yang ok dan tentunya tempat hunting photo sunrise yang mantap juga.
Here there are photo hasil jepretanku walau ga bisa dibilang bagus tapi ok lah (hehehe maksa.....)
Baru sinarnya aja ni gan yang muncul

Nah dah mulai terbit ni
Indah kan gan?! Subhanallah....
(Modelnya orang yang berkunjung disitu, maaf ya tanpa permisi, hehehe)
Cengkrama keluarga
(Modelnya orang yang berkunjung disitu, maaf ya tanpa permisi, hehehe)
here there are my models (good job sob, hehehe)
Sherly and I
narsis dulu sebelum go to Dermaga
past and future kita
(nemu si ade2 -Indah, Indri, Rina di kapal hehehe)

Note : semua gambar diambil menggunakan Pocket Camera Sony W530

Rabu, 27 Februari 2013

Definitions of Literature According to Authors


Ada banyak pengertian-pengertian tentang sastra. Namun, berhubung aku dikasih tugas oleh my lecture harus mencari ten definitions of literature. So, hanya 10 pengertian dari terbaik yang terbaik yang aku ambil (itu menurutku sih...) dari hasil browsing. Well, let's check it out.....!!!



1.        Henry van Dyke
“Literature consists of those writing which interpret the meanings of nature and life, in words of charm and power, touched with the personality of the author, in artistic forms of permanent interest.”
Reference:http://www.scribd.com/doc/27042357/LITERATURE
2.  Imam Ja’far al-Sadiq (Muslim Scholar and Philosopher)
“Literature is the garment which one puts on what he says or writes so that it may appear more attractive.”
Reference: http://www.scribd.com/doc/27042357/LITERATURE
3.        Roman Jakobson (Russian Formalist)
“Literature is organized violence committed on ordinary speech”
Reference: http://www.scribd.com/doc/27042357/LITERATURE
4.        Ezra Pound
“Great literature is simply language charged with meaning to the utmost possible degree.”
Reference: http://www.scribd.com/doc/27042357/LITERATURE
5.        Salman Rushdie
"Literature is where I go to explore the highest and lowest places in human society and in the human spirit, where I hope to find not absolute truth but the truth of the tale, of the imagination and of the heart."
Reference: http://classiclit.about.com/od/basicsliteratureintro/a/aa_literaturequ.htm
6.        G. K. Chesterton
“Literature is a luxury; fiction is a necessity."
Reference: http://classiclit.about.com/od/basicsliteratureintro/a/aa_literaturequ.htm
7.         C. S. Lewis
"Literature adds to reality, it does not simply describe it. It enriches the necessary competencies that daily life requires and provides; and in this respect, it irrigates the deserts that our lives have already become."
Reference: http://classiclit.about.com/od/basicsliteratureintro/a/aa_literaturequ.htm
 8.      Henry Miller
“Develop interest in life as you see it; in people, things, literature, music - the world is so rich, simply throbbing with rich treasures, beautiful souls and interesting people. Forget yourself.”
Reference: http://classiclit.about.com/od/basicsliteratureintro/a/aa_literaturequ.htm
9.        Alfred North Whitehead
"It is in literature that the concrete outlook of humanity receives its expression."
Reference: http://classiclit.about.com/od/basicsliteratureintro/a/aa_literaturequ.htm
10.    E.M. Forster
"What is wonderful about great literature is that it transforms the man who reads it towards the condition of the man who wrote."
Reference: http://classiclit.about.com/od/basicsliteratureintro/a/aa_literaturequ.htm

Well, from definition above I can get point (sok...sok... nih pake english) bahwa "Literature" atau dalam bahasa Indonesia "Sastra" adalah sebuah hasil dari pemikiran, experience, imagination bin angan-angan alias ngayal dari seorang anak manusia (berarti anak embe kagak bisa ya....hihihi...) yang tertuang dalam bentuk kata-kata that beauty. Dan keindahan kata-kata itu akan ber-effect pada five sense kita. Ketika kita membaca karya sastra, contohnya sebuah novel, kita akan merasakan apa yang penulis katakan or gambarkan walaupun kita belum pernah merasakannya or berada di sebuah tempat yang penulis gambarkan. Kita seolah-olah dapat melihat dengan mata kita, mendengar dengan telinga kita, mencium dengan hidung kita, merasa dengan kulit or lidah kita, kita bisa menjadi orang lain. Itu lah sastra dalam versi ku, so how about you?

Jumat, 08 Februari 2013

Naik Kereta Api to Kediri (Bag.III Economy Class)


Akhirnya nongol juga aku untuk bloging lagi, dah lama kagak nongol kan?! maklum lah sob busy la aku (hehehe...malas sebetulnya, peace aah..). Ok kalau begitu, sekarang aku akan share tentang pengalaman aku naik kereta api kelas ekonomi. Bermula dari aku akan mengikuti sebuah program di Kampung Pare. Awalnya aku bingung bin galau, enaknya naik ekonomi, bisnis or eksekutif ya?! Lalu aku browsing dulu deh disitus resmi kereta api. Hmmm….ternyata kagak ada tujuan Kediri yang menggunakan kereta api bisnis, yang ada hanya ekonomi dan eksekutif. Kalau ekonomi, aku raga parno, takut ada pencurianlah apalah, ini lah itu lah. Kalau naik eksekutif, hmmm harga tiketnya lebih dari tiga ratus ribu boo. Trus biaya hidup di Pare selama 2 minggu belum ongkos pulangnya, membuat aku berpikir ulang. Ekonomi aja deh, ehh engga eksekutif aja deh, ekonomi lebih murah boo, eksekutif lebih nyaman kan perjalanan jauh, ekonomi, kagak eksekutif aja. Terus aja kedua pikiranku bertengkar antara naik KA economy or executive class.
Akhirnya, pilihan jatuh pada executive class kemudian aku pergi ke Stasiun Cirebon untuk membeli tiket. Setelah mengisi fourmulir booking and antri di loket satu, ternyata eh ternyata yang eksekutif full book (Alhamdulillah dalam hati berucap, aman uangku hehehe.....). Dan kemudian aku booking kereta api Matarmaja Ekonomi AC dengan harga Rp 160.000. 
Esok harinya sebelum magrib berangkatlah aku dari Stasiun Perujakan Cirebon menuju Stasiun Kediri dengan Kereta Api Matarmaja Ekonomi AC. Tempat duduk economy class berbeda dengan Business dan executive class yaitu hadap-hadapan masing-masing untuk tiga orang. Dihadapanku duduk seorang cowok yang berasal dari Medan, seorang Ibu yang berasal dari Jakarta, seorang TNI AL yang bertugas di daerah Nusa Tenggara, lalu disamping kiriku kakak yang berasal dari Medan juga dan yang satunya seorang cowok tapi aku tidak tahu beliau dari mana coz orangnya diem aja sih. Kami ngobrol banyak hal (sebenernya aku lebih banyak mendengarkan, kadang-kadang bertanya, yang lebih banyak bercerita sih Ibu yang dari Jakarta and Mas TNI) dari mulai masakan and makanan di Indonesia, adat pernikahan di Jawa, Padang and Medan, tempat wisata, wahhh jadi rame pokoknya, apalagi ditambah oleh orang-orang dikursi lain yang lebih rame, ditambah dengan para penjual asongan yang hilir-mudik jadi tambah rameeee aja, terasa kekeluargaannya. Waktu ada seorang balita yang menangis mulu karena dia habis sakit, semua yang ada disitu jadi pada cemas terhadap balita itu, lalu Mas Marinir yang duduk dibangku di depanku segera mengambil madu yang dibawanya dan mengoleskan pada bibir si balita tersebut kemudian tidak lama setelah itu tangisnya diam dan ia mulai tertidur.
KA Matarmaja
Gambar diambil dari Aki Google

O ya tau dong kereta Matarmaja itu diambil dari nama-nama kota yang dilalui oleh kereta tersebut yaitu Malang, Belitar, Madium dan Jakarta. Dan seperti kata si Ian (dalam novel 5 cm.) kenapa namanya kagak Jamatarma aja ya dibalik gitu?! dan seperti jawaban Riani, kagak tau ya kenapa, hehehe...! Namun sekarang jalurnya berbeda dengan yang diceritaain dalam novel 5 cm, dulu jalur kereta ini adalah rute selatan via Poerwoketo-Yogyakarta, namun sekarang jalaur utara. 
Lama kali rasanya nyampe di Kediri sampe-sampe rasanya dah berekor aku duduk terus, waktu kerja aja kagak segitunya, ini baru Kediri apalagi kalau sampe ke Malang ya?! berasap kali, hehehe....! Pada pukul 04.05 baru aku nyampe (tumben tepat waktu ya bro), waktu tu aku sempet kesal coz mau masuk Mushola untuk sholat, ehhh Mushola-nya dikunci, helloooo.....itu kan tempat umum pake dikunci segala. Trus si Bapak yang mau sholat juga nyari petugasnya, baru deh ia nongol dan ngebukain gemboknya.
Trus pulang ke Cirebon dengan KA Matarmaja lagi namun kali ini dengan kelas Ekonomi biasa kagak pake AC. Oh ya waktu booking tiketnya perjuangan pisan, tengah hari sehabis pulang kelas Pronuountion di Access, goseh terussss maaaaaa, hingga akhirnya ketemu tu Indomart untuk booking tiket setelah sebelumnya nyari ATM sebuah Bank yang susah ditemui. Tambah item aja la I ngegoseh sambil panas-panasan....!
Kembali ke laptop (macam si Tukul aja nih, hee..), kereta ekonomi AC and non AC, kagak ada bedanya cuy, sama aja nya, cuma AC dan kagak ada AC-nya doang toh perjalanan malam jadi kagak panas. Aku saranin deh kalau sobat mau naik kereta ekonomi Matarmaja, mendingan yang biasa aja jangan yang AC, kan biayanya lebih hemat setengahnya kalau AC Rp 160.000, kalau yang biasa Rp 56.000. 
O ya guys, waktu datang kan subuh jadi kagak ngelihat suasana di Stasiun Kediri. Namun waktu mau pulang, kan aku datang tiga jam lebih awal dari jadwal pemberangkatan pukul 18.45 WIB jadi lebih santai dan bisa lihat suasana di sore hari yang ramai. Stasiunnya bersih and teratur, baru kali itu selama pengalamanku naik KA di stasiun ada boarding pass dulu kayak di Airport aja atau mungkin aku nya yang kuper ya?! (mungkin, aih...ckckck...). Tapi yang bikin aku kesel waktu itu aku mau sholat magrib, kan Mushola-nya ada di dalam ruang tunggu karna belum waktunya masuk ruang tunggu jadi kagak boleh masuk, harus sholat di Mushola yang ada diluar, kagak terlalu jauh sih tapi kan berat bawa tas mana ujan becek gak ada ojek hanya ada tukang beca (mendramatisir itu mah guys, kagak nyampe 10 minute kok jalannya juga). Agak ngotot aku sama petugas untuk diizin-in masuk ruang tunggu dan akhirnya kagak boleh juga (hehehe....tumben ya aku ngotot), ya udah aku titipin aja tasnya ke petugas boarding pass. Di Mushola aku kenalan sama Mbak yang aku lupa namanya (emang kagak nanya namanya, kebiasaan ni kalau ketemu orang pertama kali malah ngobrol dulu nanya namanya mah lupa, hihihi...), dosky juga abis dari Pare ikutan program di Krisna but tujuan dosky ke Jakarta dapat panggilan kerja di sono katanya. Tapi obrolan kita hanya sampe di ruang tunggu, gerbong kita jauh, aku di gerbong 2, dia di gerbong 4.
Kini teman duduk ku tidak serame dan seramah waktu berangkat, aku duduk dengan si Bapak yang kagak banyak ngomong (Alhamdulillah kursinya kagak sempit karna kami hanya duduk berdua, kaki pun bisa diangkat naik), kursi dihadapan kami bapak sama anak yang anak ini tidur mulu dan seorang bapak-bapak juga yang lebih muda dari kedua bapak tadi. Kagak ada obrolan seru seperti waktu berangkat, hanya saling menawari ketika mau makan, begitu lah iteraksi kami. Perjalanan pulang memang selalu terasa lebih cepat padahal sama aja nya, aku nyampe di Cirebon pukul 06.00 telat 30 minute dari jadwal. Maklum lah Kereta Api Ekonomi ini baik sekali sih walaupun dia nyampe disuatu tempat duluan tapi dia selalu menunggu kereta api yang lainnya (maksudnya yang kelasnya lebih tinggi) untuk menggunakan jalurnya duluan.
Stasiun Kediri dari Luar
diambil dari camera Nokia 6730c

Stasiun Kediri (lucu ya beca-nya kecil, kagak seperti beca ditempat lain)
diambil dari camera Nokia 6730c



Stasiun Kediri di dalam
diambil dari camera Nokia 6730c

Surat Resign Kerja dalam Beberapa Bahasa (Bahasa Melayu, Malaysia, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris)

Hey... (hey tayo...) :-D Well, kali ini saya akan share mengenai contoh surat resign atau surat pengunduran diri dari pekerjaan. Karena say...