Lama tak nulis blog nih. Ok kali ini aku akan share kata-kata motivasi yang terdapat dalam Rantau 1 Muara (R1M). Mungkin zadul banget sih tulisannya, udah beberapa bulan yang lalu kaliiii itu novel terbit tapi ga pa pa kaliiii yaaa, hehehe...
Waktu aku beli novel R1M via online, order dulu, lama kali dari order sampai terbit. Tapi seneng coz tu novel ada tanda tangannya Bang Fuadi, dapet notebook and dapat vocher seharga Rp.15.000.
Ok, let's check it out the words motivation from R1M....!
Rantau 1 Muara |
Novel Rantau 1 Muara |
Hadiah notebook and voucher |
Dapat tanda tangannya Bang Fuadi :-) |
Jangan gampang terbuai keamanan dan kemapanan. Hidup itu kadang perlu beradu, bergejolak, bergesekan. Dari gesekan dan kesulitanlah, sebuah pribadi akan terbentuk matang. Banyak profesi diluar sana, usahakanlah untuk memilih yang paling mendewasakan dan yang paling bermanfaat buat sesame. Lalu kalau kalian nanti sudah bekerja, jangan puas jadi pegawai selamanya, tapi punyailah pegawai. (p.12)
Mahasiswa lebih kuat dari
politikus dan tentara. (p.22)
Berusahalah untuk mencapai
sesuatu yang luar biasa dalam hidup kalian setiap tiga sampai lima tahun.
Konsistenlah selama itu, maka InsyaAllah akan ada terobosan prestasi yang
tercapai. (p.29)
Memang impian bias jadi nyata
tapi yang nyata bisa jadi hampa. (p.32)
Sesuatu itu bias indah pada
waktunya. (p.34)
Polymath adalah orang cerdas yang
mampu menguasai beragam ilmu sekaligus. E.g Leonardo da Vinci, Ibnu Rusyd.
(p.40)
Melalui tulisan dan huruflah
manusia belajar dan menitipkan ilmu kepada manusia lain. (p.41)
Kita tidak perlu mengharapkan
tepuk tangan dan pertemanan yang bersekongkol, lebih baik kita sendiri di jalan
yang terang. (p.79)
Find what
you want to do and do it –temukan apa yang kamu ingin lakukan dan lakukan itu-.
Love what you are doing –cintai apa yang kamu lakukan-
Kesuksesan
bekerja adalah ketika jatuh cinta dengan apa yang kita kerjakan. Sampai kita
asyik masyuk mengerjakannya. Sampai lupa diri dan waktu. Sampai tidak pernah
melihat jam dinding. “When you love what you are doing, you do not look at the
look at the clock. It is just wonderful”
Give
yourself more than expected –memberikan sesuatu lebih dari yang diharapkan-
kalau perlu bangun jam 4 subuh untuk mulai bekerja. “no way you can not go to
the top” (Sidney Sheldon) P.111
Carilah
pekerjaan yang kamu cintai dan kamu tidak akan pernah lagi bekerja satu hari
pun sepanjang hayat. (Konfusius, filsuf China) p.111
Jangan takut pada manusia. Yang
membatasi kita atas dan bawah itu Cuma langit dan tanah. (p.119)
Man thalabal ula sahirul layali.
Siapa yang ingin mendapatkan kemulian, berjalanlah sampai jauh malam. (p.155)
Manusia yang bermanfaat adalah
manusia terbaik. The most successful person. (p.161)
Jangan bermain-main dengan hati
perempuan. Hatinya dalam dan sensitif, bisa menghanyutkan dan menenggelamkan.
Tapi juga tangguh, bisa menguatkan, menumbuhkan, dan menjelma mimipi-mimpi
laki-laki. Hati perempuat bisa bermanfaat, tapi tidak bisa melupakan apa yang
pernah singgah di pedalaman hatinya. Kalau tidak serius jangan main-main.
(p.164)
Menurut plato, demokrasi bukan
pilihan terbaik karena selalu ada pergumukan para politisi yang punya
kepentingan masing-masing. Plato lebih memilih sistem pemerintahan aristrokrasi
yang dikomandai oleh philosopher leader. Yaitu orang yang bijak bestari dan
mendapat kesempatan memeintah. Pemimpin yang naik ke tampuk kekuasaan karena
ilmu dan kearifannnya. Bukan karena kendaraan politik partainya. (p.288-289)
Kehilangan memang memilukan. Tapi
kehilangan hanya ada ketika kita sudah merasa memiliki. Bagaimana kalau kita
tidak pernah merasa memiliki? Dan sebailiknya kita jangan merasa terlalu merasa
memiliki. Sebaliknya, kita malah yang harus merasa dimiliki. Oleh Sang Maha
Pemiliki. (p.357)
Kematian itu ibarat pintu.
Kelahiran itu juga layaknya sebuah pintu. Keduannya portal yang pasti dilalui
semua anak manusia dalam perjalanan panjangnya di dunia ini. (p.358)
Jangan terlalu sedih dengan
kematian. Jangan terlalu bahagia dengan kelahiran. Keduannya pintu wajib buat
manusia. Manusia datang dan pergi. Melalui pintu lahir dan pintu ajal. Saat
ajal tiba, sesungguhnya kita pulang keasal. (p.358)
Dalam hidup ini pada hakikatnya
kita adalah perantau. Suatu saat kita akan kembali pulang. Mungkin ini makna
lain dari man saara ala darbi washala. Siapa yang berjalan di jalannya akan
sampai tujuan. Bukan hanya tujuan kebahagian dan keberhasilan dunia tapi juga
tujuan hakiki. Ke tempat kita dulu berasal. Ke Sang Pencipta. (p.358)
Hilang yang tidak jelas ternyata
lebih meresahkan daripada mati yang pasti. (p.360)
Aduuwun aqilun khainun min
shadiqin jahilin. Lawan yang pandai lebih baik daripada teman yang bodoh.
(p.371)
A couple who travel together,
grow together. (p.376)
Ketika sebuah pintu tertutup,
pintu-pintu lain akan terbuka. Di suatu masa, di suatu tempat. (p.390)
Muara manusia adalah menjadi
hamba sekaligus khalifah di muka bumi. Sebagai hamba, tugas kita mengabdi.
Sebagai khalifah, tugas kita bermanfaat. Hidup adalah pengabdian dan
kebermanfaatan. (p.395)
Mantra yang mesti kita ingat dalam trilogi novel ini:
Mantra yang mesti kita ingat dalam trilogi novel ini:
- Man jadda wajada. Siapa yang bersunggguh-sungguh akan berhasil. (Negeri 5 Menara)
- Man shabara zhafira. Siapa yang bersabar akan beruntung. (Ranah 3 Warna)
- Man saara ala darbi washala. Siapa yang berjalan di jalannya akan sampai ke tujuan. (Rantau 1 Muara)